Sudut Sekolahku


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Foto Guru & Siswa Tahun Pelajaran 2016/2017


Kelas VII A & Wali Kelas
Kelas VII A & Wali Kelas
Kelas VII B & Wali Kelas

Kelas VIII A & Wali Kelas
Kelas VIII B & Wali Kelas
Kelas VIII C dan Salah satu Guru yang mewakili Wali Kelas
Kelas IX A & Wali Kelas
Kelas IX B & Wali Kelas
Aksi Gaya Wali Kelas IX B & Siswa
Kelas IX C dan Wali Kelas IX C
Kelas IX C dan Wali Kelas IX C

 Wali Kelas IX C dan Pengurus Kelas

Siswa Kelas IX C dan Wali Kelas IX C

Kelas IX D & Wali Kelas
Kelas IX D & Wali Kelas






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KEJUJURAN, Mulai Dari Sini.


UJIAN SEMESTER 2013/2014

Inilah para siswa yang mampu jujur dalam UAS 2015/2016
Hadiah Penghargaan diberikan dari dan oleh Guru BK
 Hadiah diberikan dari dan oleh Guru BK SMPN 3 Bagor
kepada siswa yang jujur dalam UAS Ganjil 2015/2016
 






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TANGGUNG JAWAB



Tanggung jawab adalah salah satu sikap, perilaku yang mulia. Pengertian Tanggung Jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk membuat suatu perencanaan, melaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab akan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dilakukan pada diri sendiri, masyarakat lingkungannya (alam dan sosial), negara dan Tuhan.
Tanggung jawab seseorang sangat tergantung pada peran dan status yang dibawakan. Semakin tinggi peran atau statusnya, maka semakin berat tanggung jawabnya.
Setiap yang dilakukan seseorang di akhir dia melaksanakan kegiatan tersebut pasti ada pertanggung jawabannya. Sekecil atau seremeh apapun aktifitas, pasti akan ada pertanggung jawabannya. Dan setiap pertanggung jawaban berimplikasi pada balasan pada seseorang. Balasan yang bisa berupa reward (imbalan/hadiah) dan punishment (hukuman).
Kemampuan dan kualitas pertanggung jawaban seseorang sangat dipengaruhi oleh seberapa tertib, disiplin, bersungguh-sungguh, komitmen dan ketekunan seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Setiap orang adalah pemimpin, minimal adalah memimpin dirinya sendiri. Seorang yang mendapat amanat sebagai seorang pemimpin, di akhir kepemimpinannya akan dimintai pertanggung jawaban. Apakah seorang Kepala Sekolah, Bupati, Gubernur dll. Tidak sedikit para pejabat yang setelah masa jabatannya berakhir, masuk penjara karena ketidak mampuannya mengemban amanah sebagai seorang pejabat. Atau beberapa pemimpin negara/presiden yang harus digulingkan (dikudeta) oleh rakyatnya karena tak mampu mengemban amanah dengan baik. Banyak diantaranya yang justeru terpaksa mempertanggung jawabkan kepemimpinannya di ujung senjata rakyatnya.  Demikian juga dengan seorang siswa, dan juga semua peran yang lain.
Puncak dari pertanggung jawaban adalah mempertanggung jawabkan segala apa yang telah kita lakukan sebagai hamba Tuhan. Sejauh mana, atau sebaik apa kita telah mengemban amanah tuhan sebagai khalifah di bumi ini, sebagai hamba Allah yang telah mendapat amanah paling utama untuk beribadah kepada Allah. Untuk bertaqwa kepada-Nya, menjalankan segala yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya. Ketika pengadilan Maha Adil nanti dilaksanakan di padang Mahsyar, maka tidak ada lagi pembela atau saksi yang bisa diajak sekongkol atau disuap, seperti pada pengadilan di dunia yang penuh tipu daya persekongkolan, yang menjadikan bebas bagi terdakwa yang bersalah, dan memvonis salah dan menjebloskan ke dalam penjara orang yang sebenar-nya tidak bersalah. Semua bukti adalah valid, karena direkam oleh dua malaikat yang tak pernah tidur dan lepas kameranya merekam kegiatan kita, yakni malaikat Roqib dan Atit. Juga saksi yang sudah pasti benar kesaksiannya, yakni mata, tangan, kaki, dan seluruh anggota tubuh yang melaksanakan perbuatan kita semasa di dunia. Sedangkan lidah pada saat itu dibungkam agar tak bisa berbohong.
Karena besarnya tanggung jawab ini, maka marilah mulai saat ini kita belajar untuk menunaikan tugas kewajiban kita, mengemban amanah dan tanggung jawab yang kita pikul dengan sebaik-baiknya, apapun dan bagaimanapun tanggung jawab itu, agar kita nantinya bisa mempertanggung jawabkan  segalanya di hadapan Allah dengan baik, dan mendapat imbalan yang dijanjikan oleh Allah di akherat kelak, dengan surga.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Generasi Remote Control

Suatu kegiatan yang sudah menjadi rutinitas, artinya sudah menjadi kegiatan yang biasa dilakukan, rutin dilakukan, semestinya kegiatan tersebut menjadi kegiatan yang mudah dan ringan untuk dikerjakan. Seperti upacara bendera hari Senin misalnya. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap hari Senin, dimulai jam 07.00 atau menunggu kesiapan petugas upacara.
Idealnya setiap siswa sudah mengetahui apa yang harus dilakukan begitu bel tanda masuk jam 07.00 berbunyi. Prosedur standartnya tentulah akan seperti ini :
1. Berkemas mengenakan perlengkapan seragam, dasi, topi dll
2. Jika di dalam kelas, segera keluar kelas menuju lapangan upacara
3. Tiba di lapangan upacara, berbaris sesuai barisan kelasnya masing-masing
4. Siap mengikuti kegiatan upacara dengan tertib.


Namun yang terjadi dari hari Senin ke hari Senin berikutnya tiap bulan dan tahun adalah :
  1. Beberapa siswa masih menyandang dasi yang harusnya sudah dikenakan
  2. Siswa yang ada di dalam kelas bergerombol tidak segera keluar kelas, menunggu guru menyuruh keluar kelas
  3. Begitu keluar kelas, begitu guru yang menyuruh untuk keluar kelas berlalu, ke kelas lain, mereka bergerombol di depan kelas, tidak segera ke lapangan
  4. Sesampai di depan kelas, disuruh ke lapangan, dengan sama sekali tidak bersemangat baru berbondong ke lapangan.
  5. Di lapangan, sebagian masih duduk-duduk, ngobrol tidak segera berbaris, hingga ada komando dari guru untuk segera berbaris.
Demikianlah fenomena yang terjadi dari Senin ke Senin berikutnya, menjelang upacara bendera, yang menyita tak kurang dari 20 - 30 menit waktu. Jika diamati secara seksama, tak ubahnya sebuah mainan robot yang dikendalikan dengan remote control, yang tiap akan melakukan langkah atau gerakan menunggu diremote dari pemiliknya.

Tak hanya kegiatan upacara bendera, ternyata di hampir kegiatan yang lain ada kecenderungan siswa menunggu gurunya menekan tombol-tombol remote control untuk kemudian mereka melakukan hal-hal yang semestinya dilakukan. Seperti kegiatan sholat berjama'ah, mulai dari menuju ke tempat wudhu, sesampai di tempat wudhu melepas sepatu, setelah melepas sepatu segera berwudhu, setelah berwudhu segera masuk mushola, di dalam mushola segera mengenakan peralatan sholatnya, nyaris semua langkah-langkah tersebut, menunggu siswa diperintah gurunya. Sampai pada kegiatan PBM, untuk menyiapkan atau mengeluarkan buku, atau mencatat hal-hal yang mungkin penting dan perlu dicatat, mereka terbiasa menunggu diremote oleh gurunya.

Tak heran dalam setiap kesempatan, sering saya sampaikan pada mereka kekhawatiran saya akan datangnya suatu masa ketika, sebuah generasi hanya akan mau bergerak jika tombol-tombol yang ada di remote control itu ditekan. Kesadaran melakukan hal-hal yang harus dilakukan tanpa menunggu perintah, ketrengginasan dalam melakukan sesuatu, tidak lelet atau lemot, memang perlu ditanamkan dan ... yang terpenting adalah, ... diberi contoh atau keteladanan kepada mereka. Tidak hanya menuntut, tanpa memberikan teladan.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bimbingan Konseling

Foto saya
Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia
VISI : Terwujudnya perkembangan diri dan kemandirian secara optimal dengan hakekat kemanusiaannya sebagai hamba Allah SWT, sebagai makhluk individu, dan makhluk sosial dalam berhubungan dengan manusia dan alam semesta. Misi : Menunjang perkembangan diri dan kemandirian siswa untuk dapat menjalani kehidupannya sehari-hari sebagai siswa secara efektif, kreatif, dan dinamis serta memiliki kecakapan hidup untuk masa depan karis dalam : 1.Pemahaman perkembangan diri dan lingkungan 2.Beriman dan bertaqwa terhadap Allah SWT 3.Pengarahan diri ke arah dimensi spiritual 4.Pengambilan keputusan berdasarkan IQ, EQ, dan SQ 5.Pengaktualisasian diri secara optimal
Anang Dwijo Suryanto. Diberdayakan oleh Blogger.