Terulang lagi kasus siswa membawa HP dengan Blue Video Clip (Film Porno) di dalamnya. Mengiringi maraknya berita-berita peredaran film-film porno yang beredar di masyarakat, terutama yang dilakukan oleh pelajar, serta filmnya dibintangi oleh pelajar, yang seolah terinspirasi oleh tokoh idola mereka, macam luna maya, ariel, cut tari, dsb.
Pro dan kontra tentang larangan siswa membawa HP ke sekolah. Yang pro, dalihnya "tak baguslah melarang pemanfaatan teknologi". Yang Kontra, "Banyak madharat (bahaya) nya ketimbang manfaatnya, terlebih HP di tangan anak seusia pelajar SD atau SMP, tak banyak fungsi/guna utama teknologi itu yang dimanfaatkan, yakni fungsi sebagai alat komunikasi. Di beberapa daerah yang peduli dengan dampak negatif HP ini, yang khawatir atas runtuhnya bangunan moral generasi emas penerus negeri ini dari dampak teknologi HP, yang sudah banyak terbukti, memberlakukan larangan tegas "siswa dilarang keras membawa HP ke sekolah".

Bagi mereka yang abai akan bahaya HP, yang "emang gue pikirin", serta yang mendewakan teknologi, menganggap membawa HP ke sekolah bukan sesuatu yang berbahaya dan membahayakan. Sehingga tak ada larangan sama sekali. Atau yang melarang tapi karena terpaksa, setengah hati, tetap mencantumkan larangan membawa HP ke dalam tata tertib sekolahnya. Hanya saja tak ada follow up serius untuk merazia secara berkala, periodik atau insidental serta ketegasan sanksi ketika ada yang melanggar. Hingga kasus siswa membawa HP yang di dalam memory card nya tersimpan puluhan bahkan ratusan film porno, jorok dan sangat tak pantas mereka konsumsi pun kembali terulang dan terulang. Yang menyedihkan dan lebih memprihatinkan ternyata pelaku nya tak hanya anak laki-laki saja, tapi juga wanita, sebagai wujud
emansipasi mereka mungkin.
?????????????
0 komentar:
Posting Komentar