Tanggung
jawab adalah salah satu sikap, perilaku yang mulia. Pengertian Tanggung Jawab
adalah sikap dan perilaku seseorang untuk membuat suatu perencanaan,
melaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab akan tugas dan kewajibannya yang
seharusnya dilakukan pada diri sendiri, masyarakat lingkungannya (alam dan
sosial), negara dan Tuhan.
Tanggung
jawab seseorang sangat tergantung pada peran dan status yang dibawakan. Semakin
tinggi peran atau statusnya, maka semakin berat tanggung jawabnya.
Setiap
yang dilakukan seseorang di akhir dia melaksanakan kegiatan tersebut pasti ada
pertanggung jawabannya. Sekecil atau seremeh apapun aktifitas, pasti akan ada
pertanggung jawabannya. Dan setiap pertanggung jawaban berimplikasi pada
balasan pada seseorang. Balasan yang bisa berupa reward (imbalan/hadiah) dan
punishment (hukuman).
Kemampuan
dan kualitas pertanggung jawaban seseorang sangat dipengaruhi oleh seberapa
tertib, disiplin, bersungguh-sungguh, komitmen dan ketekunan seseorang dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Setiap
orang adalah pemimpin, minimal adalah memimpin dirinya sendiri. Seorang yang
mendapat amanat sebagai seorang pemimpin, di akhir kepemimpinannya akan
dimintai pertanggung jawaban. Apakah seorang Kepala Sekolah, Bupati, Gubernur
dll. Tidak sedikit para pejabat yang setelah masa jabatannya berakhir, masuk
penjara karena ketidak mampuannya mengemban amanah sebagai seorang pejabat.
Atau beberapa pemimpin negara/presiden yang harus digulingkan (dikudeta) oleh
rakyatnya karena tak mampu mengemban amanah dengan baik. Banyak diantaranya
yang justeru terpaksa mempertanggung jawabkan kepemimpinannya di ujung senjata
rakyatnya. Demikian juga dengan seorang
siswa, dan juga semua peran yang lain.
Puncak
dari pertanggung jawaban adalah mempertanggung jawabkan segala apa yang telah
kita lakukan sebagai hamba Tuhan. Sejauh mana, atau sebaik apa kita telah
mengemban amanah tuhan sebagai khalifah di bumi ini, sebagai hamba Allah yang
telah mendapat amanah paling utama untuk beribadah kepada Allah. Untuk bertaqwa
kepada-Nya, menjalankan segala yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang
dilarang-Nya. Ketika pengadilan Maha Adil nanti dilaksanakan di padang Mahsyar,
maka tidak ada lagi pembela atau saksi yang bisa diajak sekongkol atau disuap,
seperti pada pengadilan di dunia yang penuh tipu daya persekongkolan, yang
menjadikan bebas bagi terdakwa yang bersalah, dan memvonis salah dan
menjebloskan ke dalam penjara orang yang sebenar-nya tidak bersalah. Semua
bukti adalah valid, karena direkam oleh dua malaikat yang tak pernah tidur dan
lepas kameranya merekam kegiatan kita, yakni malaikat Roqib dan Atit. Juga
saksi yang sudah pasti benar kesaksiannya, yakni mata, tangan, kaki, dan
seluruh anggota tubuh yang melaksanakan perbuatan kita semasa di dunia. Sedangkan
lidah pada saat itu dibungkam agar tak bisa berbohong.
Karena
besarnya tanggung jawab ini, maka marilah mulai saat ini kita belajar untuk
menunaikan tugas kewajiban kita, mengemban amanah dan tanggung jawab yang kita
pikul dengan sebaik-baiknya, apapun dan bagaimanapun tanggung jawab itu, agar
kita nantinya bisa mempertanggung jawabkan
segalanya di hadapan Allah dengan baik, dan mendapat imbalan yang
dijanjikan oleh Allah di akherat kelak, dengan surga.