Hasil Workshop
Sholat Gitu Loh !
Label:
Motivasi
Hati ini prihatin dengan kondisi anak-anak didik yang kurang peduli
atau abai dengan ibadah sholat, ibadah wajib lima kali sehari semalam
bagi umat Islam, bagi yang sudah baligh.
Saat
menjadi Penguji dalam Ujian Sekolah Praktik, untuk Mata Pelajaran
Agama Islam, Praktik Sholat Wajib Lima Waktu,.. saat wawancara jelang
ujian dan saat ujian, dari seluruh siswa yang menjadi responden di hari
pertama, yang telah melaksanakan sholat lima waktu secara tertib hanya
10,5%. Atau hanya 2 anak dari 19 anak.
Yang lain secara jujur menjawab belum melaksanakan sholat secara tertib. Akibatnya bisa ditebak, saat ujian praktik sholat, mereka kelimpungan harus menghapal doa-doa dan bacaan sholat. Dikarenakan waktu yang relatif sedikit, maka banyak siswa yang tidak hapal doa dan bacaan sholat.
Seandainya mereka tahu, seandainya mereka sadar, bahwa sholat adalah kebutuhan manusia, bukan kewajiban, .. okelah sementara kewajiban saja dulu, .. dan kemudian mereka dengan penuh rasa tanggung jawab melaksanakan kewajiban tersebut, maka tentunya hal seperti ini tak akan terjadi. Tak akan ada siswa yang stress menghadapi ujian praktik sholat karena tidak bisa sholat ! Tidak hapal bacaan dan gerakannya. Karena sejatinya hal itu sudah dilakukan rutin setiap hari. "Apa yang terjadi seandainya ujian praktiknya adalah praktik makan ? Tentu kalian akan dengan sangat mudah dan ringan melaksanakannya, tidak perlu persiapan apapun ! Karena itu sudah merupakan sesuatu yang tiap hari kalian lakukan ! Demikian juga dengan sholat." Begitu tiap kali saya sampaikan ke anak-anak.
Yang lain secara jujur menjawab belum melaksanakan sholat secara tertib. Akibatnya bisa ditebak, saat ujian praktik sholat, mereka kelimpungan harus menghapal doa-doa dan bacaan sholat. Dikarenakan waktu yang relatif sedikit, maka banyak siswa yang tidak hapal doa dan bacaan sholat.
Seandainya mereka tahu, seandainya mereka sadar, bahwa sholat adalah kebutuhan manusia, bukan kewajiban, .. okelah sementara kewajiban saja dulu, .. dan kemudian mereka dengan penuh rasa tanggung jawab melaksanakan kewajiban tersebut, maka tentunya hal seperti ini tak akan terjadi. Tak akan ada siswa yang stress menghadapi ujian praktik sholat karena tidak bisa sholat ! Tidak hapal bacaan dan gerakannya. Karena sejatinya hal itu sudah dilakukan rutin setiap hari. "Apa yang terjadi seandainya ujian praktiknya adalah praktik makan ? Tentu kalian akan dengan sangat mudah dan ringan melaksanakannya, tidak perlu persiapan apapun ! Karena itu sudah merupakan sesuatu yang tiap hari kalian lakukan ! Demikian juga dengan sholat." Begitu tiap kali saya sampaikan ke anak-anak.
Dan untuk menanamkam kebiasaan sholat lima waktu ini, untuk kelas VIII
saya berikan satu buku monitoring, di mana siswa mencatat sholat yang
dilaksanakan setiap hari. Dan pada saat pertemuan jam BK, buku tersebut
saya periksa. Alhamdulillah, dari catatan ini menunjukkan sudah cukup
banyak siswa yang telah melaksanakan sholat lima waktu sehari semalam.
Unsur kejujuran siswa dan kepercayaan Konselor sangat menonjol dalam
proses penguasaan konten ini.
Kamar Mandi / WC Sekolah Kita
Label:
Renungan
Beberapa bulan bahkan tahun terakhir ini, jika kita amati kamar mandi dan WC siswa, pasti kita merasa terenyuh dan prihatin. Prihatin dengan kondisi fisik WC untuk siswa yang ada di sekolah kita, yang sangat kotor, jorok bau dan tak berfungsi sama sekali. Terutama WC sebelah utara. Tak ada satu pun yang berfungsi saat ini.
WC sebagai sarana kebersihan dan kesehatan, karena salah satu indikator bersih dan sehatnya sebuah rumah atau kantor, biasanya dilihat dari bersih tidaknya Kamar Mandi dan WC yang dimiliki. WC sebagai sarana kesehatan adalah karena sebagai tempat membuang hajat kotoran yang ada dalam perut kita. Sampah yang ada dalam perut jika tidak segera dibuang dengan segera, maka akan menjadi sumber sakit, dan gangguan kesehatan. Terlebih saat musim hujan, di mana kondisi sangat dingin, maka kebutuhan siswa untuk buang air kecil menjadi lebih tinggi.
Beberapa kali kejadian, seorang siswa terpaksa harus buang hajat (e'ek) di sungai, karena WC tidak ada airnya. Bahkan sekarang tak berfungsi sama sekali. Pernah juga kejadian, seorang siswa akibat tidak kuat menahan hasrat untuk buang hajatnya, sampai akhirnya e'ek di celana.
Kita berharap kondisi yang memprihatinkan ini menjadi perhatian pihak sekolah, sehingga menjadi salah satu agenda utama dan penting untuk dipikirkan. Dan tentu tidak hanya dipikirkan tapi ditindaklanjuti untuk diadakan perbaikan. Dan kepada siswa, jika perbaikan telah dilakukan, tak hanya pada WC atau Kamar Mandi saja, tapi semua gedung atau bangunan sekolah, maka diharapkan semua siswa mau dan peduli untuk ikut menjaga kebersihan dan keutuhannya. Tak jarang, banyak tangan usil yang merusak sarana sekolah dengan iseng mencoret-coret atau bahkan sengaja merusak fasilitas sekolah yang ada. Sekali lagi dimohon kepada siswa untuk turut memiliki rasa peduli dan memiliki sekolah ini, dan semua yang ada di dalamnya, dengan menjaganya, dan merawatnya. Gimana ? Bisa kan ???
Pak Muari, Selamat Datang Kepala Sekolah Baru ..
Label:
Amanah
Seiring kepindahan Pak Djoko ke SMPN Sukomoro, maka Kepala SMPN 3 Bagor digantikan oleh Kepala Sekolah baru, seorang Guru Bahasa Inggris, mantan Guru Berprestasi (Guru Teladan) dari SMP Negeri 1 Prambon yang telah lolos dalam seleksi sebagai Calon Kepala Sekolah pada tahun 2006 yang lalu.
Awal kedatangan beliau sempat membuat siswa menangkap beliau sebagai sosok yang dingin dan kurang familiar, karena memang siswa belum mengenal banyak tentang beliau. Terlebih dalam beberapa hari Senin karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan untuk melakukan Upacara Bendera, membuat sekian hari Senin tidak ada Upacara Bendera, sehingga menghapus moment/kesempatan perkenalan beliau dengan para siswa. Namun setelah beberapa hari berjalan barulah mereka mengetahui siapa dan seperti apa beliau sebenarnya. Hal ini lebih nampak saat Upacara Bendera hari Senin tanggal 14 Mei 2012 kemarin, ketika beliau menjadi Pembina Upacara. Beliau memperkenalkan diri.
Bapak yang lahir tanggal 16 Januari 47 tahun yang lalu, yang bernama lengkap Muari Sudarsono dengan seorang istri yang bernama Sundariyah, "SUN" yang dalam bahasa inggris artinya matahari, "Jadi Sundariyah ini adalah SUN in my life", begitu menurut beliau. Bapak dari tiga anak laki-laki semua, (nomer 1 kelas 12 SMA, nomer 2 kelas 8 SMP, dan nomer 3 berumur 3½ tahun) ini ternyata sangat familiar dan santun, jauh dari kesan pertama yang ditangkap siswa. Hanya saja, memang dalam berkomunikasi kita perlu ekstra perhatian dan kejelian untuk bisa menangkap dengan jelas apa-apa yang dinyatakan beliau. Maklum, sebagai seorang Guru Bahasa Inggris, beliau terbiasa dan sering menggunakan bahasa Inggris berikut logatnya. Karena masih memiliki putra yang masih balita, menurut beliau, beliau sering tiap pulang sekolah atau saat berada di rumah, bermain sepak bola dengan putranya tersebut. Dalam Kesempatan ini beliau menyampaikan bahwa beliau memiliki dua kesan mendalam ketika saat pertama kali datang ke sekolah ini, ke SMPN 3 Bagor, yakni pertama pembiasaan yang sangat bagus dari siswa-siswi mengucap salam dan bersalaman ketika berjumpa dengan Bapak/Ibu Guru. Ada 4 hikmah di balik bersalaman ini, dan beliaupun menguraikannya bahwa dengan bersalaman akan :
1. Menumbuhkan rasa cinta dan sayang2. Menghilangkan kebencian
3. Menumbuhkan ketenangan hati
4. Merupakan ciri dari orang yang memiliki kelembutan hati
Dan yang kedua adalah nuansa hijau sekolah, tak hanya rindang oleh hijaunya pepohonan, namun juga oleh nuansa cat hijau dari hampir seluruh gedung yang ada. Namun sayang, bangunan yang baru direhab catnya diganti warna kuning dan oranye.
Harapan kita semua, dengan Kepala Sekolah yang baru, di bawah kepempinan beliau, sekolah kita SMPN 3 Bagor menjadi sekolah yang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar, baik bagi siswa-siswi maupun Gurunya. Gairah dan semangat belajar semakin menggelora di dada siswa, dan gairah mengajar juga semakin menggelora di dada para Bapak/Ibu Guru nya. Banyaknya jam kosong yang selama ini sering terjadi semoga bisa berkurang. Sarana prasarana sekolah, kesejahteraan warga sekolah semakin diperhatikan. Semoga kepemim-pinan beliau selalu bertumpu pada bahwa jabatan yang diembannya adalah sebuah amanah yang harus dipertanggung jawabkan kelak di akherat kepada Zat Yang Maha Pemberi Rejeki dan Pemberi Amanat, ALLAH SWT, bahwa apapun kebijakan dan tindakannya harus selalu bertumpu pada hal tersebut, sehingg hal ini bisa menjadi rem dan kontrol dalam mengemban amanah tersebut. Semoga. Amin. Good Luck, May Allah Bless You Sir !
Siapa Suruh Jujur ?
Label:
Karakter
Menindaklanjuti layanan Informasi klasikal dengan tema “Menumbuhkan Kejujuran” yang telah diberikan pada kelas VIII, serta terkait dengan issue hangat menjelang Ujian Nasional yang bermotto JUJUR BERPRESTASI, kami mengadakan survey terhadap kelas VIII sehubungan dengan pelaksanaan UASBN ketika mereka SD dulu, dua tahun yang lalu.
Survey dilakukan terhadap responden dari seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 73 anak, dengan memberikan pertanyaan terkait dengan pelaksanaan UASBN. Kepada responden ditekankan untuk bersikap jujur dalam menjawab pertanyaan, karena ini sebagai implementasi nyata karakter jujur yang baru saja disampaikan dalam materi informasi. Pertanyaan dimaksud meliputi :
1. Apakah saat Ujian SD, anda mendapatkan jawaban dari Guru anda ?
2. Apakah menjelang Ujian anda disuruh untuk bekerja sama dalam mengerjakan soal ?
3. Jika jawaban no 1 anda adalah YA, bagaimana cara Guru anda melakukannya ?
2. Apakah menjelang Ujian anda disuruh untuk bekerja sama dalam mengerjakan soal ?
3. Jika jawaban no 1 anda adalah YA, bagaimana cara Guru anda melakukannya ?
Dan hasil survey tersebut menunjukkan hasil yang sangat mengejutkan dan memprihatinkan
Pertanyaan Pertama : 97,3% siswa menjawab DIBERI JAWABAN OLEH GURU
Pertanyaan Kedua : 56% siswa menjawab DIDOKTRIN GURUNYA UNTUK KERJA SAMA Pertanyaan Ketiga :
21% siswa menjawab JAWABAN DIBACAKAN OLEH GURU/ PENGAWAS
1% siswa menjawab "JAWABAN DITULIS DI PAPAN TULIS"
78% siswa menjawab "JAWABAN DITULIS DI LEMBARAN KERTAS KECIL"
Adapun modus operandi dari ikhtiar Guru mereka dalam membantu siswanya cukup bervariasi dan kreatif (sebagaimana pengakuan siswa )antara lain adalah :
1. Lembar jawaban dilempar seseorang dari luar lewat jendela
2. Jawaban langsung diberikan di ruang ujian dengan sepengetahuan pengawas
3. Diberikan pada seorang anak sebelum pengawas datang/masuk ruangan
4. Ada Guru masuk membawa makanan untuk pengawas & membagikan jawaban ke siswa.
5. Jawaban diberikan pada pengawas dan oleh pengawas diberitahukan pada siswa
6. Ada Guru minta/mengambil soal, kemudian kembali dengan kertas kecil berisi jawaban
7. Pengawas diberi uang/disogok dan kemudian diberi selembar kertas berisi jawaban
8. Guru minta ijin pengawas lalu mendiktekan jawaban
Mungkin Guru mereka saat itu berpikir, bahwa beliau adalah Sang Pahlawan, yang sangat baik hati dan peduli dengan nasib dan masa depan siswa-siswinya. Dengan membantu siswa dalam Ujian, dengan segala cara, sekali lagi dengan segala cara, berarti telah membantu mencemerlangkan masa depan siswa. Namun sejatinya apa yang dilakukan beliau adalah suatu proses penghancuran nilai-nilai mulia yang selama ini ditanamkan. Penghancuran karakter mulia, yakni kejujuran, kemandirian dan karakter tanggung jawab. Dan ketika akhirnya yang tertanam dalam diri siswanya adalah bahwa dia boleh melakukan segala cara untuk mendapatkan yang diinginkannya, dan itu kemudian betul-betul diaplikasikan dalam kehidupan siswa, maka .. setiap kali siswa melakukan hal tersebut, dosa jariyah senantiasa mengalir pada beliau. Dan sungguh, .. ini adalah investasi akherat yang luar biasa merugikan si penanam saham atau modal.
Harapan kita semua, itu semua, hal-hal seperti dalam hasil survey itu, hanyalah masa lalu, masa silam, dan masa kini, Ujian Nasional kali ini, betul-betul jujur dan bersih. Semoga ! Insya Allah !
Selamat Jalan Pak Djoko, Bapak Kepala Sekolah ..
Label:
Amanah
Setelah bertugas selama 2 tahun kurang beberapa hari di SMP Negeri 3 Bagor, mulai 18 April 2012, Pak Djoko Kuwoto berpindah tugas ke SMP Negeri Sukomoro. Kabar yang mendadak ini tidak hanya mengejutkan bapak Ibu Guru dan juga siswa SMPN 3 Bagor, tetapi juga mengejutkan Pak Djoko sendiri. Seperti tahun lalu, pergantian Kepala Sekolah adalah menjelang saat-saat Ujian Nasional akan dilangsungkan. Tentu saja ini sedikit banyak mempengaruhi kesiapan sekolah. Beberapa administrasi terkait Ujian Nasional yang sudah terlanjur jadi harus diganti, karena yang bertanda tangan sudah harus Kepala Sekolah baru.
Begitu memasuki ruang ketrampilan dengan gaya melambaikan tangan, para siswa yang telah menunggu menyambut dengan tepuk tangan meriah bergemuruh. Dalam sambutan perpisahannya dengan siswa-siswi hari Kamis 19 April 2012 Pak Djoko memberi semangat dan motivasi pada siswa agar senantiasa semangat sekolah dan giat belajar. Untuk berdisiplin dan mentaati tata tertib yang berlaku. Beliau dengan merendah menyadari tak banyak bahkan tak ada kontribusi yang telah diberikan kepada sekolah selama beliau menjabat. Tak sedikit siswi yang tak mampu menahan tangis haru saat kemudian acara diakhiri dengan jabat tangan seluruh siswa dengan Pak Djoko. Beberapa siswa pun lalu memohon ijin untuk berpose dengan beliau. Kita ucapkan selamat jalan pada Djoko. Selamat menempati tempat tugas yang baru, yang Insya Allah lebih besar dan berat tantangannya. Semoga Allah memberikan kemampuan pada beliau untuk lebih amanat. Menjalankan amanat yang sejatinya dari Allah ini dengan sebaik-baiknya. Menyadari sepenuhnya bahwa jabatan yang diemban ini adalah berat dan harus dipertanggung jawabkan. Tak hanya dipertanggung jawabkan pada pejabat yang menerbitkan SK Jabatan Kepala Sekolah saja, tetapi juga yang pasti kepada Allah SWT. Allah akan meminta pertanggungjawaban di akherat kelak. Karena setiap kita adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai per tanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Begitu berat sebenarnya pertanggung jawaban seorang pejabat/pemimpin kelak di akherat, tetapi sungguh sangat mengherankan, begitu banyaknya orang-orang jaman sekarang begitu ingin dan sangat mendambakan bisa menjadi pejabat, gila jabatan, bahkan tak segan-segan, tak tanggung-tanggung, untuk menda patkan posisi "pejabat" itu mereka bersedia melakukan sssseeegalaaaaaa cccaaaaarrrrraaaa ! Suap ! Kolusi ! Fitnah ! Sikut sana ! Sikut sini ! itu semua akan dilakukan demi mendapat predikat "pejabat".
Dan terakhir, kita sangat menaruh harapan dan senantiasa berdoa, semoga pengganti beliau nantinya juga memiliki sifat amanah ini, sehingga lebih mampu membawa kemaslahatan kepada semua komponen yang ada di SMPN 3 Bagor. Memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap kelancaran proses belajar belajar. Pada meningkatnya mutu layanan sekolah pada siswa, dan juga kesejahteraan para warganya. Amin.
Ujian Nasional SMPN 3 Bagor Dalam Ikhtiar dan Doa
Label:
Motivasi
Waktu kian mendekat ke saat pelaksanaan Ujian Nasional. Seperti tamu agung, tamu penting, yang harus dijamu dan dihadapi dengan segala pelayanan terbaik untuk menghormatinya. Demikian juga dengan Ujian Nasional. Gawe besar yang sangat menentukan berhasil tidaknya kelas IX SMPN 3 Bagor dalam menempuh studi selama 3 tahun ini, juga disambut dengan segala hingar bingar penuh semangat dan motivasi.
Berbagai upaya dilaksanakan dalam rangka membekali siswa untuk lebih siap dan fight dalam menghadapi Ujian Nasional. Tambahan pelajaran ( LES ) yang telah dimulai tiga empat bulan sebelumnya, Try Out yang dilaksanakan hingga 3 kali. Pemantapan materi Mapel Emas Unas, dua minggu menjelang Ujian Nasional, yang terpaksa harus mengorbankan adik-adik kelas VII dan VIII. Akibat keterbatasan Guru, sehingga pada saat yang sama Guru Mapel Nas mengajar di kelas VII atau VIII, sekaligus mengajar kelas IX. Dan tentu saja adik-adik kelas harus mengalah pada kakaknya. Upaya spiritual sholat dhuha rutin terjadwal per kelas yang dilaksanakan setelah jam pelajaran pemantapan, sampai dengan Istighosah, dilakukan untuk lebih memberikan persiapan yang matang pada siswa menghadapi Ujian. Beberapa siswa berkunjung ke SD nya dulu, untuk mohon restu pada Bapak Ibu Guru SD.
Setelah Ikhtiar dan doa dilaksanakan, dan saat pelaksanaan ujian tiba, maka yang bisa dilakukan hanyalah berusaha menghadapi ujian dengan sebaik-baiknya. Seoptimal mungkin, all out. Ibarat seorang pendekar ketika berlaga maka mengeluarkan segala kemampuan dan jurus yang dimilikinya. Tapi anak-anakku semua, kalian tetap harus menghadapinya dengan cara-cara yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Hindari menghalalkan segala cara dalam mencapai apapun tujuan kalian. Hindari kecurangan, walaupun mungkin itu dianjurkan oleh gurumu sekalipun. Pegang teguh prinsip KEJUJURAN, PERCAYA DIRI DAN MANDIRI yang selama ini telah Pak Anang canangkan dan doktrinkan pada kalian. Ingat juga motto Ujian Nasional tahun ini JUJUR BERPRESTASI ! Nah, .. setelah Persiapan kalian lakukan, Ujian Nasional telah kalian hadapi dan laksanakan, maka langkah terakhir kalian adalah TAWAKKAL kepada Allah, apapun hasilnya. Jika sesuai harapan kalian BERSYUKURLAH. Bila kalian gagal, BERSABARLAH. Ingat, .. kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Susun kembali rencana dan langkah ke depan. Jangan berlarut dalam kesedian dan putus asa, karena sangat dilarang oleh Allah. Tahukah kalian, Thomas Alfa Edison berhasil menciptakan lampu listrik yang sangat spektakuler dan bermanfaat ini setelah gagal ribuan kali dalam percobaan.
Terakhir,.. semoga pelaksanaan Ujian Nasional di SMPN 3 Bagor tahun ini berjalan lancar dan sukses ! Sukses pelaksanaannya, dan sukses hasilnya. 100% LULUS bagi kalian !
SELAMAT BERJUANG ANAK-ANAKKU !
KAMI YAKIN KALIAN MAMPU. DAN BISA !
Ikrar Kejujuran Ujian Nasional 2011/2012
Label:
Karakter
Hari Jum'at 13 April 2012 tidak seperti biasanya siswa dipulangkan lebih awal, yakni pukul 08.45. Hal ini dikarenakan ada acara Ikrar Pakta Integritas Pelaksanaan Ujian Nasional, yaitu janji dari Bapak Ibu Guru dari SMP yang tergabung dalam Sub Rayon 06 ; SMPN 1 dan 3 Bagor, SMPN 1 dan 2 Wilangan, serta MTs Bagor. Janji untuk jujur, tidak curang dan bersih dalam pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2011/2012 yang akan dilaksanakan tanggal 23-26 April 2012 ini. Motto dari pelaksanaan Unas tahun ini adalah JUJUR DAN BERPRESTASI.
Satu motto yang sangat bagus dalam rangka membentuk dan memperbaiki karakter generasi penerus bangsa ini. Karakter jujur yang sekarang sudah mulai menjadi barang yang cukup langka, dengan munculnya kasus-kasus besar para pejabat yang berpangkal dari sifat TIDAK JUJUR. Hal ini juga didasarkan atas keprihatinan dari Menteri Pendidikan atas munculnya banyak kasus kecurangan saat pelaksanaan Ujian Nasional tahun lalu.
Kegiatan Ikrar berjalan lancar walaupun terlambat 1 jam dari waktu yang tertera undangan.
Dalam pengarahannya, pejabat dari Dinas Pendidikan menyampaikan bahwa ikrar atau janji untuk jujur ini tidak hanya dilakukan oleh Bapak Ibu Guru yang menjadi Panitia atau Penga-was Ujian Nasional saja. Tetapi juga akan dilakukan kepada siswa-siswi kelas IX, yang teknis dan pelaksanaannya menyusul kemudian. Karena itu bagi kelas IX yang akan melaksanakan UN, dimohon dalam pelaksanaan Ujian nanti betul-betul jujur dan bersih. Hal-hal yang di larang dibawa selama UN seperti HP, alat elektronik, kalkulator dan sebagainya, mohon betul-betul tidak dibawa ke ruang ujian. Karena bila hal ini sampai terjadi dan bila kemudian tertangkap tangan oleh Pengawas, siswa yang bersangkutan akan mendapat sanksi dan tentu akan sangat mengganggu konsentrasi dalam mengerjakan ujian.
Terakhir, selamat berjuang untuk anak-anakku kelas IX. Selamat belajar !
Terus Semangat ! Sukses Selalu Untuk Kalian !
Perbaikan Gedung Sekolah
Label:
Motivasi
Tahun ini sekolah kita tercinta, SMP Negeri 3 Bagor mendapatkan bantuan perbaikan Gedung Sekolah. Kondisi gedung yang cukup memprihatinkan dan membahayakan bagi keselamatan siswa untuk tempat kegiatan belajar di sekolah memang sudah selayaknya untuk segera diperbaiki. Karena itu kita sangat bersyukur mendapatkan bantuan ini.
Adapun gedung yang mendapatkan alokasi untuk perbaikan adalah ruang kelas VII A, B, dan C. Karena ada perbaikan inilah maka ruang belajar bagi ketiga kelas tersebut dipindah ke Ruang Laboratorium IPA, Ruang Ketrampilan dan Ruang Komputer. Mengingat ruang darurat yang digunakan kelas sementara ini, di dalamnya terdapat peralatan-peralatan seperti peralatan Lab. IPA dan juga beberapa mesin jahit, maka diharapkan para siswa kelas VII yang menempati ruang tersebut turut menjaga dan merawat peralatan-peralatan tersebut. Dan mohon tidak menggunakannya untuk sarana bermain-main.
Kata-kata mu sungguh tak pantas Nak ..
Label:
Beware of
Entah setan mana yang membisiki, dan entah apa yang melatar belakangi siswa kelas IX ini, pada saat mereka sangat memerlukan kesiapan yang prima dan sekolah sudah memfasilitasi mereka dengan menambah materi pelajaran untuk mata pelajaran nasional, dengan hanya memberikan 4 mata pelajaran tersebut selama kurang lebih empat minggu ini menjelang Ujian Nasional, ketika Guru Mata Pelajaran yang akan memberikan materi masuk ke kelas, siswa ini mengeluarkan kata-kata tidak sopan dan menyakitkan hati Gurunya. "Tomcat ngulang", katanya. Kata-kata yang diucapkan dengan suara yang cukup keras dan sepertinya memang berharap agar terdengar oleh Gurunya. Dan Bu Guru yang sabar ini dengan kesabarannya, hanya menatap siswa ini untuk kemudian berlalu kembali keluar kelas.
Sebagai seorang siswa yang sangat memerlukan Gurunya, yang merupakan orang tua kedua setelah Bapak Ibunya di rumah, Guru adalah sosok yang selayaknya harus dihormati dan dihargai. Sungguh sikap dan perlakuan siswa ini sangatlah jauh dari pantas, karena itu mohon kepada siswa-siswa yang lain, agar tidak bersikap seperti siswa ini.
Ingatlah dua hal yang paling banyak menjerumuskan manusia pada jurang api neraka salah satunya adalah MULUTNYA atau UCAPANNYA ! Karena itu, mari berhati-hati dalam BICARA !
Langganan:
Postingan (Atom)
Bimbingan Konseling
- BK SMPN 3 Bagor
- Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia
- VISI : Terwujudnya perkembangan diri dan kemandirian secara optimal dengan hakekat kemanusiaannya sebagai hamba Allah SWT, sebagai makhluk individu, dan makhluk sosial dalam berhubungan dengan manusia dan alam semesta. Misi : Menunjang perkembangan diri dan kemandirian siswa untuk dapat menjalani kehidupannya sehari-hari sebagai siswa secara efektif, kreatif, dan dinamis serta memiliki kecakapan hidup untuk masa depan karis dalam : 1.Pemahaman perkembangan diri dan lingkungan 2.Beriman dan bertaqwa terhadap Allah SWT 3.Pengarahan diri ke arah dimensi spiritual 4.Pengambilan keputusan berdasarkan IQ, EQ, dan SQ 5.Pengaktualisasian diri secara optimal
Anang Dwijo Suryanto. Diberdayakan oleh Blogger.